Minggu, 10 Maret 2013

4.000 Pembeli dari 150 negara padati pameran furnitur terbesar

4.000 Pembeli dari 150 negara padati pameran furnitur terbesar

4.000 Pembeli dari 150 negara padati pameran furnitur terbesar

Reporter : Ardyan Mohamad
Senin, 11 Maret 2013 13:35:24
4.000 Pembeli dari 150 negara padati pameran furnitur terbesar

 


International Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA) diselenggarakan keenam kalinya di Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini, Senin (11/3). Pameran ini mengundang lebih ratusan pengusaha kerajinan mebel sampai kesenian kayu dan menjadi ajang terbesar untuk produk olahan kayu dan rotan di Tanah Air.

Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahyono menyatakan pihaknya yakin dapat menghasilkan nilai transaksi besar pada pameran kali ini. Apalagi permintaan olahan kayu dari pasar Eropa dan Amerika Serikat mulai membaik dua tahun terakhir.

"Target kita selama empat hari pameran bisa USD 400 juta naik 50 persen dari acara tahun lalu," ujarnya selepas meresmikan IFFINA.

Salah satu penyebab optimisnya panitia adalah peningkatan jumlah peserta. Selain itu, pengunjung yang diundang semakin beragam asal negaranya, sehingga dapat meningkatkan potensi transaksi.

"Meningkatnya luas pameran dan meningkatnya jumlah peserta. IFFINA bisa menjadi tempat yang potensial bagi pengembangan bisnis, apalagi tercatat sudah ada 4.000 buyer dari 150 negara yang berkomitmen hadir ke sini," katanya.

Selain keuntungan langsung transaksi di lokasi pameran, Asmindo memperkirakan keuntungan lanjutan bisa dinikmati para pengusaha dan perajin furnitur. Buyer akan diajak menengok sentra-sentra produksi.

"Ini yang sering terjadi, biasanya tiga bulan setelah acara buyer akan datang langsung ke daerah untuk melihat cara kerja mereka dan memesan langsung," ungkapnya.

Ditemui di lokasi pameran, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami mengakui tangguhnya sektor furnitur menghadapi krisis Eropa dan Amerika.

Meski nilai ekspor sempat anjlok, dia percaya produk olahan kayu dan rotan dapat meningkat lagi beberapa tahun ke depan. Apalagi Indonesia sedang membuka pasar ekspor baru selain ke Amerika dan Benua Biru.

"Ekspor furniture dan produk kerajinan 2012 USD 1,4 milliar. Target tahun ini diharapkan bisa sama dengan tahun lalu sudah bagus. Tapi kalau bisa tumbuh harapannya mudah-mudahan bisa capai 5 sampai 10 persen. Ditopang sebagian pasar baru seperti India," kata Gusmardi.

IFFINA tahun ini diikuti 525 peserta, mayoritas pelaku usaha kecil dan menengah. Peserta kebanyakan berasal Pulau Jawa, dengan persentasi terbanyak dari Yogyakarta, Bali, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar