Karena
rambut adalah mahkota, maka kerontokan maupun perubahan tekstur yang
tidak diharapkan tentu akan sangat menjengkelkan. Tidak selalu karena
kurang perawatan, rambut rusak dan acak-acakan juga bisa dipicu oleh
efek samping obat.
Beberapa jenis obat yang bisa memicu
kerontokan, perubahan warna dan tekstur yang tidak diharapkan adalah
sebagai berikut seperti
1. Obat epilepsi
Beberapa
obat epilepsi memiliki efek samping berupa serangan migrain dan
kerontokan rambut, bahkan bisa membuat rambut jadi keriting. Contohnya
sodium valproate yang memicu kerontokan dan perubahan tekstur rambut
jadi keriting pada 3,5 persen pasien.
2. Antidepresan
Fluoxetine
atau yang lebih dikenal dengan nama dagang Prozac merupakan salah
satu antidepresan yang dikenal bisa memicu kebotakan. Demikian juga
dengan lithium untuk mengobati gangguan bipolar, bisa memicu penipisan
rambut. Namun para ahli menjamin, efek samping ini sifatnya hanya
sementara.
3. Obat psoriasis
Acitretin,
salah satu obat untuk psoriasis atau radang kulit yang bersifat kronis
memiliki efek samping yang bisa membuat warna rambut jadi lebih
gelap. Sementara obat lainnya, etretinate dilaporkan justru membuat
warna rambut jadi makin pucat.
4. Obat kontrasepsi
Kerontokan
rambut sering terjadi ketika seseorang berhenti mengonsumsi pil KB
setelah pemakaian jangka panjang. Salah satu teori mengatakan, efek
samping karena beberapa pil KB terutama yang berbasis hormon
progesteron mengandung senyawa anti-androgen. Menurunnya kadar senyawa
ini membuat rambut lebih cepat rontok.
5. Anti hipertensi
Obat anti hipertensi golongan beta blocker seperti
metoprolol and propranolol bisa memicu kerontokan rambut yang
sifatnya reversibel atau bisa pulih lagi setelah pemakaian obat
dihentikan. Obat anti hipertensi lain dari golongan angiotensin-converting enzyme inhibitors juga memiliki efek samping serupa.
6. Obat jerawat
Retinoid
yang dihasilkan dari vitamin A sering dipakai untuk mengobati
berbagai masalah kulit, termasuk jerawat. Bagi folikel rambut, vitamin
A sebenarnya justru memperkuat tetapi kalau terlalu banyak bisa
membuatnya menutup untuk sementara. Karena itu pada sebagian kecil
pasien, obat ini bisa emmicu kerontokan rambut.
7. Pereda nyeri
Ibuprofen,
salah satu pereda nyeri paling populer dilaporkan bisa memicu
kerontokan rambut pada 1 dari 100 pasien. Memang sangat langka
sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan, apalagi sifatnya tidak
permanen dan akan pulih dalam beberapa bulan setelah pemakaian obat
dihentikan.
8. Anti penggumpalan darah
Obat-obat
anti penggumpalan darah seperti warfarin dan heparin bisa merusak
folikel rambut sehingga rambut jadi lebih mudah rontok. Namun karena
fungsinya sangat vital, tentu pasien akan memilih rambutnya rontok
daripada kena stroke atau serangan jantung gara-gara pembuluh darahnya
tersumbat gumpalan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar