Jumat, 27 September 2013

kutipan cinta"Ketika Saat Cinta Bersilangan"

Banyak kata-kata yang mengungkapkan sejuta perasaan yang tersimpan dalam hati. Bagaimana cara menyatakan cinta melalui kata-kata? 
Bagaimana semua perasaan baik sedih maupun senang tercurah melalui kata-kata.

Berikut adalah beberapa kumpulan kata-kata yang saya temukan melalui sebuah buku, karangan Aiman Bagea, yang berjudul "Ketika saat cinta saling bersilangan". Di dalamnya terdapat beberapa kalimat yang menarik untuk di kutip dan dibagikan kepada semua orang, terutama pada mereka yang sedang gelisah karena cinta.

1. Cinta datang mengendap-ngendap dalam setiap kehidupan.

2. Cinta menyergapku dengan sepasang sayapnya yang lembut bagaikan serpihan awan di langit. Awalnya aku mengelak bahwa cinta bukan begini. Tetapi semakin aku mengelak, cinta kian erat mendekapku.

3. Cinta tidak akan pernah mengumumkan kedatangannya, ia datang begitu saja menyusup masuk dalam hati, menetap, dan menyatu di dalamnya.

4. Persahabatan itu seumpama laut dan pasir, senantiasa bersama-sama menghadapi pecahan ombak, bersama-sama merasakan lelehan senja, dan saling melengkapi dari masa ke masa.

5. Cinta tidak pernah tahu tengah mendekap hati siapa. Cinta itu bagai api, tidak pernah tahu dia tengah membakar siapa. Cinta hanya bekerja dengan caranya yang mengagumkan dan tidak pernah memberitahu kita sebelumnya.

6. Cinta tak perlu RAGU!!

7. Cinta membuat kita menjelma menjadi seseorang yang pemberani, yang siap menerjang gelombang apapun. Gelombang itu adalah gelombang malu, takut dan semacamnya yang menghempas-hempas jiwa.

8. Kerinduan tidak pernah peduli apa dan siapa, kerinduan bagaikan air kali yang mengalir, dan kerinduan terkadang lenyap setelah sampai pada muara yang bernama 'pertemuan'. 

9. Cinta kadang-kadang memiliki topeng yang bisa membuat siapa pun tampak aneh dibuatnya.

10.Ada banyak orang di dunia ini yang bertemu secara kebetulan. Dan usai dari pertemuan itu tidak terjadi apa-apa. Tak ada pacaran, tak ada menikah. Jodoh, siapapun tahu, sudah ada yang mengaturnya.

11. Cinta bekerja dengan cara yang sungguh mengejutkan. Berdoalah semoga kali ini cinta benar-benar sedang bekerja untuk kalian berdua.

12. Beruntungnya aku dapat menikmati semuanya. Menikmati deburan-deburan hati yang tahu-tahu muncul saat bertatapan dengannya. Menikmati saraf-saraf yang mendadak menegang saat berbicara dengannya. Menikmati jantung yang ditabuh dengan kencang ketika melihat wajahnya. Menikmati bagaimana cinta bekerja di dalam hatiku. Menikmati, semuanya tentang cinta.

13. Jangan pernah menghentikan sesuatu yang ingin bergerak keluar. Dia didesak di dalam sana, jadi dia meminta dikeluarkan. Menangislah, karena usai menangis akan datang kelegaan. 

14. Bayangkan mimpimu adalah seumpama kupu-kupu. Bayangkan betapa banyak orang yang akan kamu bahagiakan dengan mimpimu itu. Sebelum menjadi kupu-kupu yang indah, betapa banyak waktu yang harus dilaluinya dalam kepompong.

15. Dalam penglihatanku, aku melihat beberapa pasang remaja saling memautkan jemari erat-erat, takut lepas, seakan-akan dalam genggaman itu kesetiaan dipertaruhkan. Jangan sampai lepas, atau cinta akan berpaling. 

16. Cinta yang alami adalah cinta yang tidak berdasarkan keterpaksaan, tapi bedasarkan ketulusan. Cinta yang hadir begitu saja dan menciptakan kebahagiaan sepanjang waktu. Cinta yang alami itu bergelimang keindahan. Cinta yang alami akan abadi.

17. Apakah aku salah? Aku hanya mengikuti cara cinta bekerja dalam hidupku. Ke mana cinta berpijar, ke situ aku menapak langkah. Aku hanya yakin satu hal, bahwa cinta itu membahagiakan. 

18.  Lelah dalam tubuh setelah seharian beraktivitas rasanya lenyap ketika jarak tubuhku dengannya demikian dekat. Seakan-akan tidak ada lagi yang perlu dirisaukan di dunia ini, sebab berada disampingnya merupakan sebuah jaminan untuk hidup ratusan tahun lagi. Cinta itu menghidupkan.

19. Ada dua cinta dan aku harus memilh salah satunya!

20. Ada keadaan dimana ketika semua terjadi tanpa pernah terpikirkan sedikitpun - tidak terduga. Ada saat ketika suasana hati berubah 180 derajat hanya karena sebuah ucapan. Ada detik-detik dimana saraf-saraf demikian tegang, persendian kaku, lidah beku, dan semuanya, seisi dunia bagaikan terhenti. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar